Penuntasan sampah organik salah satunya dilakukan dengan memanfaatkan maggot atau larva (serangga kecil menyerupai ulat) dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF).
Sampah organik sisa-sisa makanan yang tidak bermanfaat dengan cepat dimakan maggot, sehingga mudah diurai.
Pola inilah mulai dimanfaatkan Villa Amarta Beach Retreat, di mana maggot tidak perlu perawatan yang sulit.
Maggot memakan segala jenis sampah organik, rata-rata maggot memakan sampai 24 jam, tergantung jumlah maggot dan sampah organik pada tempat disediakan.
“Kami memanfaatkan larva maggot, di mana memakan dan mengurai makanan sampah organik. Selain larva maggot yang mudah dikelola, sampah organik sisa makanan tidak terbuang sia-sia,” ujar Chris, dalam temu media di Amarta Beach Retreat, di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Kamis (25/9/2025).
Mou juga dilakukan dengan Desa Tibubiu, untuk mensosialisasikan maggot ke masyarakat dan mengembangbiakan maggot.
“Kami kerja sama dengan masyarakat dan pengurus Desa Tibubiu, di mana sama-sama memanfaatkan maggot dalam mengurai sampah organik. Harapan kami aksi ini menjadi pematik untuk menjadi inspirasi penggunaan maggot ke depannya,” ucapnya.
Sistem pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan maggot ini direspon baik masyarakat dan pengurus Desa Tibubiu, di mana maggot yang dikelola Amarta Beach Retreat juga bekerja sama dengan pengelola Z Bio.
“Ini seperti gayung bersambut, kami lihat langsung pengelolaan Amarta Beach Retreat dan Z Bio, memanfaatkan maggot untuk menguraikan sampah organik. Kami di Desa Tibubiu sangat mendukung, setiap pagi sampah organik dari masyarakat diterima pegawai Amarta Beach Retreat, lalu diberikan ke petugas Z Bio untuk sampah organik dimakan langsung maggot,” ucap Wayan dari Pemdes Desa Tibubiu.
Z Bio menambahkan, pengelolaan maggot telah menjadi solusi mengatasi sampah organik. Bahkan, maggot dapat digunakan untuk pakan ternak lele atau ayam.
“Maggot yang dikelola, bisa dipakai untuk pakan ternak lele atau ayam. Maggot juga murah dijual seharga 7 ribu – 8 ribu per kilogram. Ini dapat menghemat biaya pakan,” katanya.
Amarta Beach Retreat
Keberadaan Amarta Beach Retreat di atas lahan 1,2 hektar di Desa Tibubiu, Tabanan, sebagai villa yang sangat ideal bagi tamu lokal hingga mancanegara untuk berkunjung sambil menikmati deburan pantai.
Kawasan Amarta Beach Retreat, mudah dikunjungi karena berada dekat jantung Kota Tabanan, sebagai lokasi destinasi pariwisata berkembang di Bali.
Menariknya terhadap 25 unit kamar dengan 22 unit villa tersedia dengan fasilitas super lengkap, restoran, hingga kolam renang yang memberikan rasa nyaman para tamu menginap. Rata-rata tamu Australia datang menginap ke Amarta Beach Retreat.
Wayan Adinata selaku GM Corporate Nakula Management mengatakan bersama villa dalam management menunjukkan kepada masyarakat bahwa di Amarta Beach Retreat melakukan sustainability inisiatif.
“Kami telah memasang solar panel, konservasi air, hingga penguraian sampah-sampah organik lewat pemanfaatan maggot. Maggot yang kami kembangkan dapat mengurangi sekitar 5 Kg sampah organik.Kami berharap dapat terus berkontribusi di wilayah Desa Tibubiu, Tabanan, sekaligus mengajak untuk melestarikan lingkungan,” ucapnya.
Adinata berharap ke depannya dengan pengembangan maggot yang dilakukan dapat menekan sampah organik. Lewat inisiatif ini, masyarakat bersama Amarta Beach Retreat dapat terus berkolaborasi.
“Kami optimis dengan pemanfaatan maggot, mampu mengurangi produksi sampah organik, di mana sampah organik mencapai 60 persen,” tandas Adinata. PBN001
KET FOTO: Amarta Beach Retreat tunjukkan sustainability inisiatif, salah satunya dengan mengembangkan larva maggot sebagai pengurai sampah-sampah organik, Kamis (25/9/2025).