Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, dari Fraksi Partai Gerindra, Ida Bagus Yoga Adi Putra, SH., M.Kn., atau akrab disapa Gus Yoga mengatakan laporan ke Polresta Denpasar, ditunjukkan terhadap Perbekel Baturiti Kecamatan Kerambitan, Tabanan, I Made Suryana, diduga karena pernyataan kontroversialnya.
Perbekel Baturiti diduga menyebutkan pernyataan kontroversial tidak akan menandatangani permohonan masyarakat jika dianggap berbau “Partai Gerindra”.
Pernyataan dimaksud sempat viral dan berujung pelaporan para politisi Gerindra ke SPKT Polresta Denpasar, Jumat (13/6/2025) Pukul 09.48 Wita.
“Kami hari ini (Jumat) laporkan Perbekel Desa Baturiti ke SPKT Polresta, Denpasar. Laporan ini menyangkut pernyataan dari Perbekel Desa Baturiti, yang viral di media sosial,” ujar Gus Yoga.
Tindak lanjut atas dugaan ujaran kebencian yang dilontarkan Perbekel Baturiti I Made Suryana, dianggap meresahkan dan kader-kader Partai Gerindra di Bali secara serentak melaporkan ke Polres/Polresta di Bali.
“Kami merasa apa yang dikatakan Perbekel Baturiti, telah menyakiti Partai Gerindra, termasuk masyarakat kecil setempat,” ucapnya.
Ditegaskan Gus Yoga bahwa ucapan Perbekel Baturiti, dinilai tidak mencerminkan etika seorang pemimpin.
Apalagi, ucapan tersebut diduga dilontarkan di area suci pura, mestinya bebas dari kepentingan praktis.
Diungkapkan Kuasa Hukum dari Partai Gerindra, Putu Bagus Dharma Putra membenarkan telah melaporkan Perbekel Baturiti ke Polresta Denpasar, melalui Tanda Terima Surat Pengaduan Masyarakat, Nomor Reg: DUMAS/216/VI/2025/SPKT.SATRESKRIM/POLRESTA DPS/POLDA BALI.
“Kami melaporkan terkait ujaran kebencian terhadap terlapor Perbekel Desa Baturiti, laporannya di SPKT Polresta Denpasar beserta barang bukti video yang viral di media sosial,” bebernya.
Sementara itu, diberbagai media, Perbekel Baturiti Made Suryana, sempat akui meminta maaf secara terbuka terhadap pimpinan Partai Gerindra, utamanya DPD dan Pusat.
“Terhadap Pimpinan Partai saya minta maaf, tetapi tetap tidak akan meredakan konstelasi saya di bawah, tidak akan pernah, tetapi karena menyinggung Gerindra, selaku Perbekel dalam situasi emosi, saya minta maaf kepada pimpinan partai, tetapi di bawah No Way bagi saya,” katanya.
Beredarnya rekaman pernyataan dari Perbekel Baturiti tersebut diduga mengandung nilain menyinggung Partai Gerindra. Dia sempat menyampaikan tidak akan menandatangani proposal apapun yang berbau “Gerindra” selama empat tahun ke depan.
Maka itu, permintaan maaf tersebut hanya ditunjukkan ke pimpinan partai, bukan ke tokoh lokal yang menjadi sumber kekecewaannya, yakni I Made Miantara alias Koyo, yang konon disebut sebagai mantan kader PDIP dan berpindah ke NasDem, akhirnya ke Gerindra.
Dari itu, Perbekel diduga emosi oleh berbagai persoalan di desa, tidak kecuali terhadap inkonsistensi sikap Miantara yang tidak sejalan dengan kesepakatan desa. Selain itu, dugaan atas pemanfaatan bantuan sosial dari pusat untuk kelompok-kelompok tertentu. Hal lainnya, atas dugaan dibatalkannya bantuan dan kegiatan budaya seperti Gong Kebyar Yayasan Tri Yowana Sandi, diduga terkait dinamika jelang Pilkada Bali. PBN001