pilarbalinews.com

Polda Bali Amankan 22 Pendemo Usai Unjuk Rasa Berujung Anarkis

KET FOTO: Tampak situasi unjuk rasa di depan Mapolda Bali, sebanyak 22 orang telah diamankan aparat, Sabtu (30/8/2025).

Pasca aksi unjuk rasa damai dan berujung ricuh di depan Mako Polda Bali, telah diamankan sebanyak 22 pendemo, pada Sabtu (30/8/2025).

Unjuk rasa di awal digelar Pukul 10.50 Wita, dari titik lapangan GOR Ngurah Rai lalu berjalan kaki menuju Mapolda Bali di Jalan Wr. Supratman Denpasar, berjalan damai dengan orasi dari komponen mahasiswa/i, ojek online, LSM dan masyarakat.

Selama orasi berjalan lancar, kemudian mendekati Pukul 16.00 Wita, massa mulai memadati areal depan Mapolda Bali, sesekali ada lemparan botol air mineral dan aksi vandalisme mencoret gapura Mapolda Bali. Singkatnya, Mapolda Bali mencoba mengurasi massa yang makin sore semakin ramai datang dengan outfit serba hitam.

Guna antisipasi situasi tetap kondusif, Polda Bali menyiagakan kurang lebih 1000 personel gabungan termasuk Pecalang Desa Adat Pagan.

BACA JUGA  Meriahkan HUT Ke-67 Provinsi Bali, Gubernur Koster Launching QRIS Tap Trans Metro Dewata dan Trans Sarbagita

Sejak awal perwakilan unjuk rasa menyerukan pembubaran DPR dan menuntut kejadian meninggalnya driver Ojol di Jakarta karena tertabrak Randis Polri, agar di proses secara hukum.

Menyikapi hal ini, Dirsamapta Polda Bali sempat naik ke podium untuk menenangkan masa dan akan menindak lanjuti tututan tersebut.

Namun sekitar Pukul 15.30 Wita massa mulai anarkis diawali memaksa masuk Mako Polda Bali dengan mendobrak pintu gerbang utama, disertai dengan melakukan pelemparan batu ke arah kantor dan petugas yang mengamankan, serta corat-coret di pintu dan tembok Mako Polda.

Hingga berakibat beberapa personel Polri yang sedang bertugas melakukan pengamanan mengalami luka-luka akibat lemparan batu massa.

Maka dengan terpaksa pasukan PHH Brimob dan Samapta Polda Bali bertindak tegas, namun sesuai SOP memaksa para pendemo mundur dan berusaha membubarkan, karena sudah anarkis dan sangat membahayakan warga sekitar.

“Namun, pendemo semakin anarkis dan semakin membahayakan dan akhirnya kami mengamankan 22 orang yang paling aktif memprovokasi massa, di antaranya ada yang dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Flores, termasuk Bali,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Ariasandy, S.IK.

BACA JUGA  Deklarasi Bersama Tolak Ormas Preman, 13 Ribu Pecalang Siap Jaga Adat Budaya Bali

Mereka yang diamankan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Bali.

Sementara korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah dirawat di RS. Trijata Polda.

“Unjuk rasa boleh dan itu sah namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70% hidup dari sektor pariwisata. Kalau Kamtibmas terganggu otomatis akan menggangu kunjungan wisatawan ke Bali,” imbuh Kombes Pol. Ariasandy.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kondusifitas dan kedamaian. “Terkait kejadian tersebut kami mengajak seluruh lapisan masyarakat mari kita jaga Bali yang kita cintai ini agar tetap ajeg, aman dan damai,” tandasnya. PBN001