pilarbalinews.com

Judi Tajen di Desa Songan Telan Korban Jiwa, Polres Bangli dan Polda Bali Kecolongan

Kecolongan lagi, begitu tepatnya dialamatkan terhadap aparat di Polres Bangli dan Polda Bali, atas terjadinya korban jiwa di arena judi sabung ayam alias judi tajen.

Peristiwa ini menunjukkan aparat setempat terkesan tutup mata terhadap pemberantasan judi.

Terlebih lagi Presiden RI Prabowo Subianto, sedang marak dan gencar meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan memberantas judi online termasuk judi sabung ayam.

Kapolda Bali Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.IK., M.Si., dipastikan sangat geram atas peristiwa ini. Belum lagi, pukulan telak juga dialamatkan terhadap Kapolres Bangli AKBP I Gede Putra SH., SIK., MH., yang disinyalir akan dicopot atas catatan kejadian ini.

BACA JUGA  Pantai Melasti Jadi Saksi Bisu, Kenangan Paul La Fontaine Bersama Dua Putri Tercintanya

Dari informasi sementara, diduga karena emosi di arena sabung ayam atau di Bali dikenal tajen dengan berjudi, membuat satu orang meninggal dunia, Sabtu (14/6/2025) sekitar Pukul 16.00 Wita, di arena sabung ayam Enjung Les, Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli.

Dugaan di arena tajen tersebut korban Komang Alam (37), beradu mulut dengan pelaku Mangku Luwes yang disinyalir mantan Narapidana Nusakambangan, bahkan dia baru keluar dua bulan lalu.

Senjata tajam yang dibawa Mangku Luwes, membuat Komang Alam warga Banjar Songan, Songan B, Kintamani, Bangli, tersebut tidak mampu melawan hingga berujung tewas.

Meski sempat dibawa ke Puskesmas V Songan, nyawa Komang Alam tidak mampu tertolong.

BACA JUGA  Demi Cuan Rp50 Ribu, Pemuda Penebel Ini Edarkan Sabu dan Extacy

Data dihimpun dari berbagai sumber, menyatakan sekitar Pukul 12.00 Wita, awalnya tajen dengan judi ini telah ramai didatangi masyarakat.

Bertempat di Enjing Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, terjadi keributan yang belum dapat dipastikan penyebabnya.

Dari itu, mengerucut ribut adu mulut Komang Alam dan Mangku Luwes.

Warga sempat melerai, tetapi Mangku Luwes diduga dalam keadaan mabuk terus bersikeras menghadapi Komang Alam.

Singkatnya, Mangku Luwes diduga menusuk bagian perut Komang Alam, hingga bercucuran darah.

Selain korban Komang Alam, data masih terus di-update, bahkan diperkirakan lebih dari satu korban.