Gubernur Bali Wayan Koster, baru-baru ini menekankan perhatiannya terhadap maraknya investor berkembang di wilayah Pulau Nusa Penida, Klungkung.
Kemudahan ditawarkan Lift Kaca, yang konon digadang-gadang bernilai ratusan miliar ini, membuat nilai-nilai kearifan lokal dan tantangan wisatawan yang akan melancong di Pantai Kelincing berkurang. Selain itu, lift kaca dianggap mengurangi orisinalitas wisata di Pantai Kelingking.
“Tahun ini kami mulai ‘bersih-bersih’. Satu-satu ini, kemarin di Pantai Bingin, sekarang ini (lift kaca), besok lain lagi. Kalau nanti digituin semua (kemudahan berwisata-red) dibuat pragmatis, semuanya serba mudah, nanti lama-lama mendaki Gunung Agung, Gunung Batur pun dibuatkan lift, atau bentuk objek wisata lainnya dibuatkan lift. Di mana letak orisinalitasnya dan keunikannya Bali? Hilang jadinya dia. Yang begini-begini ngak boleh dibiarkan,” ujar Koster di dampingi Bupati Klungkung I Made Satria, Ketua Pansus TRAP DPRD Bali I Made Supartha, dan Kasat Pol PP Bali I Dewa Nyoman Rai Darmadi, dan Karo Hukum IB Sudarsana, Minggu (23/11/2025) di Jaya Sabha Denpasar.
Rasa geram Koster terlihat usai memutuskan penghentian proyek lift kaca di Pantai Kelingking, Nusa Penida. Bukan soal keindahan yang tercoreng, bahkan lift kaca ini menjadi lecutan bagi krama Bali, tidak asal menerima investor, terlebih menyangkut generasi ke depan dan jangka panjang alam Bali.
“Kita lebih bagus menjaga masa depan Nusa Penida, dalam jangka panjang, ketika kita membela yang beginian (lift kaca-red), yang bisa merusak masa depan kita,” tegasnya.
“Melalui keputusan ini, ke depan terhadap investor kita wellcome, ikuti tata ruang, ikuti kearifan lokal Bali. Kita akan fasilitasi. Tapi, bagi yang nakal, kita akan tindak tegas,” lanjut Koster.
Gubernur Bali dua periode ini menambahkan bahwa terkait perizinan sebelum penghentian akan dibahas internal dengan Bupati Klungkung.
“Perizinannya sejak Tahun 2023, (soal pengawasan-red) nanti saya akan bahas internal dengan Bapak Bupati Klungkung,” bebernya. PBN001