Grand opening Sarirasa Canggu, digelar dengan meriah lewat Semesta Rasa Festival of Flavors, Culture & Community, Kamis (28/8/2025) malam.
Benny Hadisurjo, CEO Sarirasa Group mengatakan grand opening digelar bersama para undangan Sarirasa Canggu, yang sekaligus diajak menikmati menu makanan spesial khas Sarirasa Canggu di Jalan Pantai Batu Bolong No.39 Canggu, Badung.
Sarirasa Canggu percaya bilamana makanan yang baik akan selalu membawa cerita dan lewat cerita-cerita inilah, individu membangun pemahaman lintas budaya yang terjalin erat sampai saat ini.
“Lokasi Sarirasa di wilayah Canggu ini sangat istimewa, karena targetnya wisatawan lokal dan mancanegara. Bagi saya, Sate Khas Senayan sangat Indonesia sekali, bahkan khas Jawa, itu inspirasinya datang dari Ayah dan Ibu saya dari Solo-Kudus. Kemudian saat pindah ke Jakarta, mereka merindukan makanan yang khas Jawa, lalu timbullah membuat Sate Khas Senayan. Sedangkan, untuk jenis Sate House, itu lebih ke sasaran internasional. Kami di sini (Sarirasa Canggu) membuat makanan dan menu yang mudah dipahami untuk dipesan, juga kami banyak membawa cerita atau identitas budaya makanan Indonesia,” ujar Benny.
Guna memudahkan memesan makanan khas Indonesia di Sarirasa Canggu, Benny menuturkan ada tiga menu disiapkan untuk pecinta kuliner tanah air. Sarirasa Canggu masih menyadari bahwa kuliner adalah bagian penting dari diplomasi budaya.
“Menu kami buat ada tiga, utamanya untuk makanan Indonesia, di mana makanan Indonesia kaya tentang rasa, budaya, dan karakteristik makanannya. Kami menceritakan kuliner yang kental kultur khas Indonesia,” ucapnya.
Dikatakan Benny, melalui menu khas Indonesia, sekaligus pula menjelaskan keindahan alam Indonesia. “Kami turut memperkenalkan Indonesia melalui kuliner dan menghadirkan identitas Indonesia,” imbuhnya.
Ke depannya, Benny Hadisurjo selaku generasi ketiga pendiri Sarirasa Group mengungkapkan bahwa Sate Khas Senayan akan dibuka lagi di Belanda. Pengembangan restoran sebagai ruang budaya ini bertujuan mulia untuk masyarakat internasional dapat mengenal budaya Indonesia tidak hanya lewat rasa, tetapi juga visual, suara, dan pengalaman.
“Setelah ada satu dibuka, kami rencana buka kembali di Amsterdam, Belanda, di bulan November 2025. Kemudian tahun depan targetnya ada 4 restoran kami di Belanda. Dibuka banyak restoran di Belanda ini untuk menjaga otentisitas rasa yang kami miliki. Sebab, makanan kita tidak seperti chinese food yang ditumis langsung jadi, tetapi makanan Indonesia banyak bumbu yang disediakan dan diolah. Seperti membuat olahan sate saja kita di dalam negeri berbeda dengan di luar negeri. Mengolah bumbunya untuk dapat digunakan secara maksimal,” harap Benny.
Sebelumnya, jaringan Sate House Senayan telah membuka cabang Ke-80 di Amsterdam Belanda, jelang peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.
Banyak pecinta kuliner di Belanda sangat apresiatif atas dibuka restoran Sate House Senayan di Belanda, yang telah nyata berekspansi global.
Hal penting lainnya, karena warga di Belanda (Eropa) dianggap familiar dengan makanan khas Indonesia, maka negara Belanda dipilih sebagai destinasi pertama Sate House Senayan. Belanda dipilih bukan hanya karena kedekatan historis dan jumlah diaspora Indonesia yang besar, juga karena pasar kuliner Eropa mulai terbuka pada makanan autentik dari Asia Tenggara.
“Ya tentu mereka banyak bercerita lewat kuliner Indonesia yang kami sajikan. Kami sangat apresiasi atas kunjungan pecinta kuliner kami,” terang Benny.
Grand opening restoran Sarirasa Canggu, juga diikuti seperti pertunjukan budaya tarian Legong, tarian Kecak khas Bali yang memukau undangan yang hadir.
“Saat ini di Bali kami sudah memiliki enam restoran Sarirasa. Hanya saja di wilayah Ubud, kami belum ada buka. Di Bali karena kawasan internasional tentu kami akan memperkenalkan brand kita dan kuliner Indonesia dengan baik,” papar Benny.
Sementara itu, Pakar kuliner Indonesia William Wongso hadir dalam grand opening Sarirasa Canggu. Ia sangat senang atas grand opening yang diselenggarakan dan berharap kesuksesan selalu hadir untuk Sarirasa Canggu ke depannya.
“Sebelumnya, makanan Indonesia telah terkenal di Belanda lewat Sate House Senayan. Makanan Indonesia memiliki style dan tersendiri,” ungkapnya. PBN001