pilarbalinews.com

Peringati Hari Jadi Pemprov Bali Ke-67, Gubernur Koster Gaungkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali

KET FOTO: Gubernur Bali Wayan Koster, di dampingi Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, tampak dalam momentum upacara peringatan Hari Jadi Ke-67 Provinsi Bali, Kamis (14/8/2025).

Gubernur Bali Wayan Koster mengikuti dan memberikan pidato pada upacara bendera peringatan Hari Jadi Ke-67 Provinsi Bali, Kamis (14/8/2025).

Upacara bendera, turut dihadiri pimpinan DPRD Provinsi Bali beserta Ibu, Wakil Gubernur Bali beserta Ibu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali beserta Ibu, Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Nayaka Praja Pemerintah Provinsi Bali, dan undangan lainnya.

“Kita semua patut bersyukur, Pemerintah Provinsi Bali telah mampu melewati perjalanan panjang sejak Tahun 1958 sampai saat ini, kita memperingati Hari Jadi Ke-67 Provinsi Bali,” ujar Koster.

Gubernur Bali dua periode ini menekankan melalui spirit perjuangan dan dedikasi para pemimpin Bali terdahulu, ia mengemban amanah yang diberikan oleh masyarakat Bali untuk membangun Bali sejak periode pertama dengan menyelenggarakan visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru.

Keseluruhan pencapaian pembangunan Bali pada periode pertama tahun 2018-2023, telah dituangkan dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, yang pada intinya untuk menjaga keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali.

BACA JUGA  Program Lebih Substantif ke Rakyat, Bimtek PDIP Jadi Momentum Evaluasi dan Soliditas

“Pencapaian pembangunan yang patut kita syukuri bersama adalah telah berhasil memperjuangkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, 3 yang diundangkan pada tanggal 4 Mei Tahun 2023. Undang-Undang Provinsi Bali berisi ketentuan yang mengakui keberadaan Desa Adat, Subak, Sad Kerthi, Kebudayaan dan Kearifan Lokal Bali,” tegasnya.

Lebih lanjut, mengenai sejalan dengan berhasilnya memperjuangkan Undang-Undang Provinsi Bali, juga telah dicapai arah dan tatanan pembangunan Bali, yang dituangkan dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru, 2025-2125, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 dan telah di-pasupati, pada Sabtu (Saniscara Paing, Langkir), tanggal 19 Agustus 2023, di Pura Penataran Agung Besakih.

“Jadi periode 2025-2030 merupakan momentum pertama pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun tersebut,” ungkapnya.

Keberhasilan momentum pertama pembangunan Bali lima tahun ke depan, akan menjadi fondasi yang menentukan keberhasilan dan keberlanjutan peradaban serta masa depan generasi penerus Bali sampai 100 Tahun ke depan, bahkan sepanjang jaman.

“Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain, hanya ada satu pilihan, harus sukses,” ucapnya.

BACA JUGA  Perbincangan Ormas, Koster Perkuat Bali Lewat Perda Nomor 4/2019 tentang Desa Adat

Pembangunan Bali 100 Tahun ke depan diselenggarakan dengan Visi: ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru 4 Visi ini adalah untuk menjaga unteng kekuatan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali berbasis nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yakni penyucian dan pemuliaan enam sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan Manusia.

Visi Pembangunan Bali diselenggarakan melalui Enam Bidang Prioritas, yakni: Pertama, Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya serta Kearifan Lokal; Kedua, Kesehatan, Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Ketiga, Transformasi Perekonomian dengan Ekonomi Kerthi Bali; Keempat, Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara, serta Transportasi; Kelima, Lingkungan, Kehutanan dan Energi; serta Keenam, Bali Pulau Digital dan Keamanan Bali.

“Pembangunan Bali 5 Tahun ke depan, diselenggarakan dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana, yaitu suatu pendekatan penyelenggaraan pembangunan yang terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah: Satu Pulau, Satu Pola, dan Satu Tata Kelola. Secara prinsipil, pola pembangunan Bali ini merupakan arah dan strategi untuk memuliakan unteng Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali; bersifat ideologis; kultural, religius, dan nasionalis,” pungkasnya. PBN001